Dalam tradisi pernikahan Indonesia, seserahan tidak hanya berisi barang-barang fungsional seperti pakaian atau kosmetik. Makanan khas juga ikut menghiasi prosesi ini. Seserahan berupa makanan membawa makna simbolis, budaya, dan harapan baik bagi pasangan pengantin.
Lantas, makanan apa saja yang biasa dibawa untuk seserahan pernikahan dan apa maknanya? Simak penjelasannya berikut ini.
Mengapa Makanan Penting dalam Seserahan?
-
Mewakili Doa dan Harapan
Banyak pasangan memilih makanan khas karena mengandung makna filosofis, seperti keberkahan, kemanisan hidup, dan kelanggengan rumah tangga. -
Menjaga Tradisi dan Kearifan Lokal
Makanan seserahan biasanya mewakili budaya keluarga masing-masing, sekaligus menghormati adat yang diwariskan turun-temurun. -
Menguatkan Ikatan Keluarga
Dengan menghadirkan makanan khas, kedua keluarga menyatukan selera dan budaya, sehingga menumbuhkan keharmonisan dari hal sederhana.
Makanan Khas yang Umum Dibawa dalam Seserahan
Berikut beberapa makanan yang sering dibawa dalam seserahan beserta maknanya:
1. Wajik
Wajik terbuat dari ketan dan gula merah yang lengket.
Maknanya: Harapan agar hubungan suami istri selalu lengket, harmonis, dan manis.
2. Dodol
Dodol memiliki tekstur kenyal dan tahan lama.
Maknanya: Simbol ketahanan dan kekuatan cinta dalam menghadapi berbagai cobaan rumah tangga.
3. Jenang
Jenang mirip dodol dan melambangkan kelanggengan serta keberkahan hidup.
Biasanya, jenang sering muncul dalam pernikahan adat Jawa.
4. Kue Lapis
Lapisan demi lapisan kue ini menggambarkan harapan agar kehidupan rumah tangga berjalan bertahap, sabar, dan terus membaik.
5. Roti atau Kue Kering
Selain kue tradisional, banyak keluarga kini membawa roti sobek, brownies, atau aneka cookies.
Maknanya: Kehangatan dan kebersamaan yang ingin terus dipertahankan dalam keluarga baru.
6. Buah-Buahan
Buah seperti apel, jeruk, atau anggur sering masuk ke dalam seserahan karena melambangkan kesegaran, kesuburan, dan harapan hidup sehat.
Tips Menyusun Makanan Seserahan agar Menarik
Agar makanan khas tetap menarik dan tidak terkesan kuno, kamu bisa melakukan beberapa trik berikut:
-
Gunakan kemasan modern seperti kotak mika atau box kayu yang dilapisi kertas roti atau kain batik.
-
Tambahkan label kecil berisi makna makanan, agar keluarga pasangan memahami filosofi di baliknya.
-
Padukan makanan tradisional dan modern, misalnya wajik dan brownies, dodol dan biskuit Belgia, untuk mencerminkan akulturasi rasa dan budaya.
Catatan Tambahan
Beberapa daerah memiliki makanan khas sendiri dalam tradisi seserahan, misalnya:
-
Pisang raja (Jawa) – melambangkan kejantanan dan keturunan.
-
Kue Maksuba (Palembang) – simbol kemewahan dan kemakmuran.
-
Barongko (Bugis) – harapan manis dan kemuliaan dalam keluarga.
Penutup
Makanan khas dalam seserahan pernikahan tidak sekadar pelengkap, tapi juga sarana menyampaikan harapan dan nilai kehidupan.
Dengan memilih makanan yang tepat, pasangan memperkuat tradisi dan menyampaikan doa terbaik lewat rasa.
Jadi, jangan remehkan isi seserahan berupa makanan—di balik manis dan legitnya, tersimpan makna mendalam tentang cinta dan masa depan.