Pendahuluan
Kamu pasti sering mendengar istilah mahar dan seserahan dalam konteks pernikahan. Meskipun keduanya terdengar mirip, sebenarnya mereka memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Banyak orang masih menyamakan keduanya, padahal dari sisi hukum, waktu pemberian, dan makna, mahar dan seserahan memiliki fungsi yang sangat berbeda.
Oleh karena itu, penting bagi calon pengantin dan keluarga untuk memahami perbedaan keduanya secara jelas.
Apa Itu Mahar?
Mahar merupakan pemberian dari calon suami kepada calon istri sebagai syarat sah dalam pernikahan menurut Islam. Saat prosesi akad berlangsung, penghulu menyebutkan mahar secara jelas.
Biasanya, calon suami memilih bentuk mahar berdasarkan kesepakatan dengan calon istri. Banyak yang memilih mahar berupa uang, emas, seperangkat alat salat, atau bahkan hafalan Al-Qur’an. Setelah mahar diberikan, istri berhak penuh atas barang tersebut.
Mahar menjadi simbol kesungguhan dan tanggung jawab suami dalam menjalani rumah tangga.
Apa Itu Seserahan?
Sementara itu, seserahan merupakan bagian dari budaya pernikahan yang berkembang di berbagai daerah di Indonesia. Calon suami membawa sejumlah barang untuk calon istri sebelum akad nikah.
Setiap barang dalam seserahan memiliki makna. Misalnya, peralatan mandi melambangkan kesiapan menjaga kebersihan, sementara pakaian mencerminkan kesiapan menjalani kehidupan baru. Selain itu, keluarga pria juga menyusun seserahan dengan tampilan yang serasi agar terlihat menarik secara visual.
Melalui seserahan, calon suami menunjukkan bahwa ia siap secara lahir dan batin untuk membina keluarga.
Perbedaan Utama Seserahan dan Mahar
Agar kamu bisa membedakan keduanya dengan mudah, perhatikan perbandingan berikut:
Aspek | Mahar | Seserahan |
---|---|---|
Dasar hukum | Islam mewajibkan mahar sebagai syarat sah | Tradisi atau adat yang tidak bersifat wajib |
Waktu pemberian | Saat akad nikah berlangsung | Sebelum akad, saat prosesi lamaran |
Isi | Uang, emas, alat salat, hafalan | Skincare, pakaian, makanan, dan aksesori |
Tujuan | Memenuhi syarat sah pernikahan | Menunjukkan kesiapan lahir dan batin |
Hak milik | Menjadi milik penuh istri | Tergantung isi, bisa digunakan bersama |
Dengan melihat tabel di atas, kamu bisa memahami bahwa mahar dan seserahan tidak dapat disamakan, baik dari segi hukum maupun maknanya.
Mengapa Banyak yang Salah Paham?
Sebagian besar orang keliru karena mahar dan seserahan diberikan hampir bersamaan. Selain itu, keduanya biasanya disajikan dalam bentuk barang-barang cantik, sehingga sulit untuk membedakan secara visual.
Namun, kamu bisa mengenali mahar karena penghulu menyebutkannya secara resmi dalam ijab kabul. Sebaliknya, seserahan hadir dalam prosesi adat dan tidak memengaruhi keabsahan pernikahan.
Kesimpulan
Seserahan dan mahar memang sama-sama berasal dari pihak pria, namun keduanya memiliki perbedaan mendasar. Mahar berfungsi sebagai syarat sah pernikahan dalam Islam. Sebaliknya, seserahan berfungsi sebagai simbol kesiapan dan bentuk penghormatan dalam budaya.
Dengan memahami perbedaan ini, kamu bisa mengikuti prosesi pernikahan dengan lebih tenang dan percaya diri. Jadi, jangan sampai tertukar, ya!