Kesalahan Umum Saat Merencanakan Pernikahan: Waspadai Agar Tak Menyesal

Merencanakan pernikahan adalah momen yang membahagiakan sekaligus menantang. Setiap pasangan ingin hari besarnya berjalan sempurna. Namun, dalam prosesnya, banyak yang justru melakukan kesalahan yang bisa berdampak besar—baik secara emosional maupun finansial.

Agar kamu tidak terjebak dalam kekeliruan yang sama, yuk simak kesalahan umum yang sering terjadi saat merencanakan pernikahan, serta cara menghindarinya!


1. Terlalu Fokus pada Hari H, Lupa Kehidupan Setelahnya

Banyak pasangan menghabiskan seluruh energi dan anggaran hanya untuk satu hari pernikahan. Mereka ingin segalanya terlihat megah, meskipun harus mengorbankan tabungan masa depan.

Padahal, kehidupan setelah hari H justru lebih penting. Oleh karena itu, sisihkan juga waktu dan biaya untuk mempersiapkan rumah tangga yang sehat dan stabil.


2. Tidak Menyusun Anggaran Secara Detail

Tanpa rencana anggaran yang jelas, kamu bisa dengan mudah mengeluarkan uang di luar kendali. Biaya dekorasi, gaun, undangan, hingga dokumentasi seringkali membengkak karena tidak dihitung sejak awal.

Untuk menghindarinya, buat daftar pengeluaran dan tetapkan batas maksimal pada setiap kategori. Selain itu, pastikan kamu dan pasangan tetap disiplin mengikuti rencana tersebut.


3. Menunda Hal-Hal Penting

Menunda memilih vendor, mencetak undangan, atau fitting baju bisa membuatmu stres menjelang hari H. Semakin mepet waktunya, semakin terbatas pula pilihan yang tersedia.

Oleh karena itu, sebaiknya kamu menyelesaikan hal-hal besar seperti gedung, katering, dan dokumentasi sejak jauh-jauh hari.


4. Mengabaikan Komunikasi dengan Pasangan

Kadang, salah satu pihak mengambil alih semua keputusan, sementara pasangannya hanya ikut tanpa bicara. Akibatnya, muncul ketegangan atau ketidakpuasan yang seharusnya bisa dicegah.

Komunikasi yang terbuka sejak awal sangat penting. Diskusikan harapan masing-masing, bagi tugas secara adil, dan ambil keputusan bersama.


5. Mengikuti Tekanan dari Keluarga atau Tren

Tidak sedikit pasangan yang merasa harus mengikuti permintaan keluarga besar atau tren media sosial demi terlihat “wah”. Akibatnya, pernikahan terasa bukan milik mereka sendiri.

Kamu boleh mendengarkan saran orang lain, tetapi pastikan keputusan akhirnya tetap mencerminkan nilai dan kenyamanan kamu serta pasangan.


6. Lupa Menyiapkan Diri Secara Mental dan Emosional

Selain aspek teknis, kamu juga perlu mempersiapkan mental untuk memasuki kehidupan pernikahan. Sayangnya, banyak yang justru melewatkan hal ini. Padahal, kesiapan emosional sangat menentukan bagaimana kamu menghadapi dinamika rumah tangga nantinya.

Kamu bisa mulai dengan berdiskusi terbuka, ikut kelas pranikah, atau membaca buku seputar pernikahan yang realistis.


Kesimpulan

Merencanakan pernikahan memang penuh tantangan, tetapi kamu bisa menghindari banyak kesalahan jika mau bersikap bijak sejak awal. Fokuslah tidak hanya pada hari H, tetapi juga pada kehidupan setelahnya. Dengan komunikasi yang baik, perencanaan matang, dan kesiapan mental, kamu bisa menjalani proses persiapan pernikahan dengan lebih tenang dan bahagia.

Ingat, pernikahan bukan soal satu hari yang sempurna, tapi tentang kehidupan yang dijalani bersama setiap hari.

About the Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like these