Dalam tradisi pernikahan di Indonesia, seserahan memiliki posisi penting sebagai simbol kasih sayang, tanggung jawab, dan penghormatan. Dahulu, seserahan identik dengan jumlah banyak dan tampilan mewah. Namun, kini generasi muda, terutama Gen Z, memilih konsep minimalis yang simpel tetapi tetap sarat makna.
1. Mengapa Gen Z Memilih Konsep Minimalis?
Generasi Z tumbuh dalam era serba cepat dan praktis. Mereka tidak ingin terbebani oleh hal yang berlebihan. Karena itu, mereka lebih suka seserahan minimalis. Alasan utamanya adalah:
-
Biaya pernikahan bisa lebih hemat.
-
Barang yang diberikan sesuai kebutuhan nyata.
-
Tampilan sederhana tetap terlihat estetik.
2. Prinsip Seserahan Minimalis
Seserahan minimalis berfokus pada manfaat, bukan jumlah. Dengan kata lain, pasangan lebih menekankan esensi ketimbang kemewahan. Prinsip ini sejalan dengan gaya hidup Gen Z yang menekankan kesederhanaan dan kepraktisan.
3. Ide Seserahan Minimalis untuk Gen Z
Beberapa pilihan seserahan minimalis yang sesuai tren antara lain:
-
Perlengkapan Ibadah seperti mukena, sajadah, dan Al-Qur’an.
-
Skincare dan Kosmetik yang benar-benar dipakai sehari-hari.
-
Pakaian Simpel yang sesuai karakter pasangan.
-
Peralatan Rumah Tangga berguna, misalnya mug atau alat makan estetik.
-
Camilan Favorit yang menunjukkan perhatian kecil.
-
Aksesori Minimalis seperti jam tangan atau tas kecil.
4. Penyajian Seserahan ala Gen Z
Selain isi, tampilan seserahan juga penting. Banyak pasangan memilih box akrilik, keranjang rotan, atau kotak kayu. Selain praktis, wadah tersebut membuat seserahan lebih modern dan mudah difoto. Tidak heran jika konsep ini terlihat sesuai dengan selera visual Gen Z yang gemar membagikan momen di media sosial.
5. Makna yang Tetap Terjaga
Konsep minimalis tidak mengurangi makna seserahan. Justru, pasangan bisa lebih fokus pada simbol dan doa di baliknya. Dengan demikian, seserahan tetap menjadi tanda kesiapan, bentuk penghormatan, sekaligus harapan untuk membangun rumah tangga sederhana yang penuh berkah.
Penutup
Seserahan minimalis bukan sekadar tren, melainkan representasi gaya hidup Gen Z yang praktis, hemat, dan estetis. Pada akhirnya, esensi seserahan tetap terjaga: memberikan penghormatan, menunjukkan keseriusan, serta mendoakan kebahagiaan bersama.
