Dalam Islam, seserahan bukan sekadar formalitas dalam pernikahan. Tradisi ini memiliki makna yang dalam, karena mencerminkan kesiapan seorang pria untuk membina rumah tangga dan memenuhi hak-hak istrinya. Oleh karena itu, penting bagi calon pengantin untuk memahami seperti apa seserahan yang paling ideal menurut ajaran Islam.
Apa Makna Seserahan Menurut Islam?
Islam memandang seserahan sebagai salah satu bentuk kesungguhan dari mempelai pria. Melalui seserahan, seorang pria menunjukkan bahwa ia siap memikul tanggung jawab, baik lahir maupun batin. Selain itu, seserahan juga mempererat hubungan antara kedua keluarga.
Namun, Islam tidak mengharuskan seserahan dalam bentuk atau jumlah tertentu. Justru, Rasulullah ﷺ menganjurkan kesederhanaan agar pernikahan terasa ringan dan penuh berkah.
Kriteria Seserahan Terbaik Menurut Islam
Agar tidak keliru, Anda perlu mengetahui beberapa kriteria yang membuat seserahan dianggap ideal dalam pandangan Islam. Berikut penjelasannya:
1. Mengandung Barang yang Halal dan Bermanfaat
Islam sangat menekankan kehalalan. Maka dari itu, pilihlah barang-barang yang jelas manfaatnya dan tidak mengandung unsur haram, seperti makanan halal, pakaian sopan, atau alat ibadah.
2. Tidak Memberatkan atau Membebani
Seserahan sebaiknya tidak menyusahkan pihak pria. Rasulullah ﷺ bahkan menikah dengan mahar yang sangat sederhana. Semakin ringan, justru semakin besar peluang keberkahannya.
3. Mencerminkan Tanggung Jawab Calon Suami
Barang-barang yang diberikan harus menggambarkan kesiapan pria dalam menyediakan kebutuhan dasar rumah tangga. Dengan begitu, seserahan bukan hanya simbolis, tetapi juga bermakna nyata.
4. Selaras dengan Nilai Kesopanan dan Kesederhanaan
Islam tidak menyukai sikap berlebihan (tabdzir). Oleh sebab itu, susun isi seserahan secara sederhana namun tetap indah dan pantas.
Contoh Isi Seserahan yang Sesuai Syariat
Setiap pasangan bisa menyesuaikan isi seserahan dengan kebutuhan. Namun, beberapa contoh berikut sering menjadi pilihan utama karena sesuai dengan nilai-nilai Islam:
-
Perlengkapan Ibadah: Seperti mukena, sajadah, Al-Qur’an, atau tasbih. Barang-barang ini mengingatkan pasangan agar selalu menjaga ibadah setelah menikah.
-
Pakaian Sopan: Anda bisa memberikan gamis, jilbab, atau baju muslim lainnya. Ini menandakan perhatian terhadap penampilan istri yang sesuai syariat.
-
Uang Mahar: Islam mewajibkan mahar, yang bisa disertakan dalam seserahan. Jumlahnya tidak harus besar, tetapi harus tulus.
-
Makanan atau Buah-Buahan Halal: Selain bermakna simbolis, makanan juga bisa langsung dinikmati keluarga.
-
Peralatan Rumah Tangga: Barang sederhana seperti perlengkapan dapur dapat menjadi awal dukungan terhadap kehidupan baru bersama.
Tips Menyiapkan Seserahan Islami agar Lebih Berkah
Agar seserahan Anda tidak sekadar tradisi, ikuti beberapa tips berikut:
-
Diskusikan isi seserahan bersama pasangan dan keluarga. Dengan begitu, Anda bisa memastikan bahwa semua pihak merasa nyaman.
-
Prioritaskan barang yang fungsional. Hindari membeli hanya karena ingin terlihat mewah.
-
Gunakan kemasan yang sopan dan rapi. Walaupun sederhana, tampilan tetap bisa menarik.
-
Selipkan doa atau pesan personal. Cara ini akan membuat seserahan terasa lebih tulus dan bermakna.
Selain itu, jangan lupa untuk menyesuaikan isi seserahan dengan kemampuan. Islam tidak pernah memaksakan sesuatu di luar batas kemampuan hamba-Nya.
Kesimpulan
Seserahan terbaik menurut Islam bukan ditentukan oleh nilai materi, tetapi oleh niat tulus, manfaat nyata, dan kesesuaiannya dengan syariat. Ketika Anda memilih barang yang halal, berguna, dan tidak berlebihan, maka Anda telah menjalankan sunah Nabi ﷺ sekaligus membuka pintu keberkahan dalam rumah tangga.
Ingatlah, pernikahan Islami dimulai dengan ketulusan, bukan kemewahan. Seserahan yang sederhana namun ikhlas akan jauh lebih bernilai dibandingkan yang mewah tapi membebani.
