Dalam tradisi pernikahan di berbagai daerah di Indonesia, seserahan merupakan salah satu bagian yang tidak terpisahkan. Seserahan adalah bentuk simbolis dari keseriusan calon pengantin pria kepada calon pengantin wanita. Namun, bagaimana Islam memandang seserahan? Apa saja seserahan terbaik menurut ajaran Islam?
Makna Seserahan dalam Islam
Dalam Islam, seserahan tidaklah menjadi syarat sah pernikahan. Yang menjadi rukun nikah hanyalah: ijab kabul, adanya wali, dua saksi, serta mahar. Namun, Islam tetap menganjurkan pemberian yang mencerminkan kebaikan, tanggung jawab, dan niat tulus dari calon suami kepada istrinya.
Seserahan bukanlah ajang pamer harta, melainkan bentuk kasih sayang dan kesiapan seorang pria dalam memimpin rumah tangga. Oleh karena itu, isi seserahan sebaiknya mencerminkan nilai-nilai Islami dan kesederhanaan yang penuh makna.
Jenis Seserahan Terbaik Menurut Islam
Berikut adalah beberapa jenis seserahan yang dianjurkan atau dianggap baik menurut pandangan Islam:
1. Mahar (Mas Kawin)
Mahar adalah pemberian wajib dari mempelai pria kepada wanita. Islam sangat memuliakan mahar, namun menganjurkan untuk tidak memberatkan.
“Sebaik-baik mahar adalah yang paling mudah (ringan)”
(HR. Abu Dawud, an-Nasa’i, dan Ibnu Majah)
Mahar bisa berupa uang, emas, perhiasan, hafalan Al-Qur’an, atau hal lain yang bermanfaat dan disepakati kedua belah pihak.
2. Perlengkapan Ibadah
Paket perlengkapan ibadah seperti mukena, sajadah, tasbih, dan Al-Qur’an menjadi seserahan yang sangat dianjurkan karena menggambarkan harapan agar rumah tangga dibangun di atas nilai-nilai Islam.
3. Pakaian Sopan dan Tertutup
Memberikan pakaian yang menutup aurat menunjukkan perhatian pada prinsip berpakaian dalam Islam. Hal ini juga menjadi simbol bahwa suami siap menjaga dan membimbing istrinya sesuai tuntunan agama.
4. Kosmetik dan Perawatan Diri yang Halal
Produk kecantikan atau perawatan diri yang halal bisa menjadi seserahan yang bermanfaat. Dalam Islam, menjaga kebersihan dan penampilan merupakan bagian dari keimanan.
5. Makanan atau Buah-buahan
Makanan bisa melambangkan rezeki dan keberkahan. Buah-buahan segar, madu, atau kurma bisa menjadi pilihan, sesuai dengan makanan sunnah dalam Islam.
6. Buku Islami atau Kitab Ilmu
Sebagai bentuk dukungan pada tumbuhnya ilmu dalam rumah tangga, buku-buku Islami atau kitab bisa menjadi seserahan bernilai tinggi, terutama jika pasangan mencintai ilmu.
Prinsip Islam dalam Memberi Seserahan
Islam mengajarkan beberapa prinsip dalam memberi seserahan:
-
Tidak Berlebihan (Israf): Islam melarang berlebihan dalam segala hal, termasuk dalam pemberian seserahan. Sesuai dengan firman Allah:
“Sesungguhnya orang-orang yang boros adalah saudara-saudara setan.” (QS. Al-Isra: 27)
-
Ikhlas dan Saling Ridha: Tujuan utama seserahan adalah untuk mengokohkan cinta dan keridhaan antara kedua belah pihak, bukan sekadar tradisi atau formalitas.
-
Bermanfaat dan Bernilai Ibadah: Pemberian hendaknya memberikan manfaat dunia maupun akhirat, seperti perlengkapan ibadah dan buku keislaman.
Penutup
Seserahan terbaik menurut Islam adalah yang mencerminkan nilai kebaikan, kesederhanaan, dan keberkahan. Islam tidak mengharuskan seserahan dalam bentuk tertentu, tapi mendorong pemberian yang bermanfaat dan tidak memberatkan. Pada akhirnya, niat tulus, kasih sayang, dan kesiapan menjalani pernikahan adalah inti dari seserahan itu sendiri.
“Nikahilah wanita karena empat perkara: karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah karena agamanya, niscaya engkau beruntung.” (HR. Bukhari dan Muslim)